Renungan SBU Malam 2015SABTU, 14 NOVEMBER 2015
Roma 10:1-3
KASIH DAN PENGAMPUNAN
Konteks
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. 10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. 10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA
SABTU, 14 NOVEMBER 2015
RENUNGAN MALAM
KJ.468:1,2 -Berdoa
KASIH DAN PENGAMPUNAN
Roma 10:1-3
Saudara-saudara, kainginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab aku dapat memberi kasaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tatapi tanpa pengertian yang benar (ay. 1-2).
Dalam buku Philokalia yang dlmiliki oleh Gereja Kristen Timur terdapat rumusan doa demikian, Yesus Putra Allah yang hidup, kasihanilah kami orang berdosa ini. Kalimat ini diulang-ulang, tidak hanya dengan suara, tapi juga dengan hati. Doa ini blasa dinalkkan oleh umat di daerah padang gurun Yehuda dan Mesir yang mencari Allah dalam kesunyian dan kedamaian. Yang mereka usahakan adalah hati yang murni dan utuh yang terarah kepada Allah. lnformasi ini disampaikan oleh Dirdja yang isi bukunya juga dikutip dalam renungan SBU tadi pagi.
Sebenarnya jika kita menghayatl doa dalam buku Philokalia ini, kita menemukan dasar iman yang mengakui bahwa diri manusia adalah berdosa dan oleh karenanya, manusia selalu mohon pengasihan Tuhan sepanjang hidup yang iajalani. lnilah intisari dari pengakuan dosa yang kita ucapkan setiap hari Minggu dalam ibadah umat. Tidak hanya itu, atas dasar kasih Tuhan yang lebih dahulu mengasihani kita, kita juga dipanggil untuk melepaskan pengampunan seperti halnya doa yang Yesus ajarkan, ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dalam keyakinan itulah maka memperoleh pengampunan dan memberi pengampunan menjadi bagian utuh yang tak dapat terpisahkan.
Saudaraku, lnilah yang juga menjadi kerinduan Paulus dalam perikop firman Tuhan hari ini. Ayat 1 menyampaikan bahwa saat Paulus berhadapan dengan umat Israel yang menjadi batu sandungan dalam perbuatan mereka, la tidak melempar benci melainkan kasih dan harap agar bangsa Israel diselamatkan dan beroleh pengampunan (ay. 2-3). Paulus sadar betul bahwa pengampunan Allah menghidupkannya dan itulah yang membuatnya juga membuka pintu pengampunan bagi umat sebangsanya yang terjebak dalam kekeliruan yang mereka lakukan. Lalu, bagalmana dengan kita?
Sudahkah kita mengingat mereka yang bersalah kepada kita dalam doa kita hari ini? Jika belum, maka mengakhiri hari di malam ini, pejamkanlah mata, llpatlah tangan dan ucapkanlah nama mereka di dalam doa kita! Rasakanlah damai-Nya yang mengalir seiring dengan pengampunan yang kita berikan!
KJ.468 : 3
Doa : (Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk mengampuni mereka yang bersalah pada kami)
Label: Roma 10:1-3